April 20, 2024

deCODE

Progressive News & Creative Magazine

Sejarah Brand Marc Jacobs, Memulai Karir di Usia 15 Tahun

2 min read
Sejarah Brand Marc Jacobs, Memulai Karir di Usia 15 Tahun

Sumber Foto : ontent.time.com

Munculnya berbagai platform media sosial, membuka banyak peluang untuk melakukan promosi, salah satunya Instagram. Kini hampir semua merek memiliki akun Instagram. Marc Jacobs merupakan salah satu merek bergengsi yang sudah mendunia dengan 10.5 juta followers di instagram. Menatiknya, dia meluncurkan desain baju pertamanya diusia belasan tahun. Keren banget ya sahabat deCODE! Yuk kita simak cerita lengkapnya.

Sejarah Brand Marc Jacobs, Memulai Karir di Usia 15 Tahun
Sumber Foto : vogue.co.uk

Profile Marc Jacobs

Marc Jacobs lahir pada 9 April 1963 di kota New York, Amerika Serikat. Ayahnya meninggal ketika ia masih berusia tujuh tahun. Kemudian ia berpindah-pindah tempat mengikuti beberapa pernikahan dari ibunya. Sampai akhirnya, Marc Jacobs tinggal bersama neneknya di Manhattan’s Upper West Side.

Ternyata, Marc berhasil menemukan bakat dan minatnya dibidang fashion design berkat sang nenek. Pada usia 15 tahun, dia bersekolah di SMA seni. Tidak hanya bersekolah, Marc juga bekerja di Butik Charivari. Disana ia bertemu dengan Perry Ellis, seorang fashion design ternama yang kemudian menjadi mentornya.

Kemudian, Marc melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di Parsons School of Design. Dalam tugas akhir, ia merancang koleksi sweter rajut oversize yang laku terjual di Butik Charivari.

Awal Karier Marc Jacobs

Marc Jacobs berhasil mempopulerkan gaya ‘grunge’ kembali dengan koleksi rajutnya. Hal itu membuatnya dipekerjakan oleh produsen pakaian Reuben Thomas, Inc., tahun 1984. Pada tahun yang sama, Jacobs berkolaborasi dengan Robert Duffy untuk meluncurkan Jacobs Duffy Designs Inc.

Marc kemudian memiliki label perancang busananya sendiri pada tahun 1986-1988. Di mana ia menjadi perancang busana termuda saat itu dan mendapat salah satu penghargaan tertinggi, yaitu CFDA Perry Ellis Award. Penghargaan itu ia terima pada tahun 1987 dengan kategori New Fashion Talent.

Label milik Marc Jacobs semakin meluas, Jacobs sering berkolaborasi dengan beberapa fashion design ternama seperti Stephen Spouse dan Tom Ford. Pada tahun 1997, Louis Vuitton menunjuk Jacobs menjadi creative director untuk perusahaan LVMH. Koleksi pun semakin bertambah dan tidak hanya pakaian, melainkan terdapat tas dan makeup yaitu Marc Jacobs Beauty.

[tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Nisriina+Nurhaliza”]Penulis: Nisriina Nurhaliza[/tw-button] [tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Siti+Masitoh”]Editor: Siti Masitoh[/tw-button]

[tw-social icon=”twitter” url=”https://twitter.com/deCODE_Magazine” title=”Follow our Twitter for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”instagram” url=”https://www.instagram.com/decodemagazine/” title=”Follow Our Instagram for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”facebook” url=”https://www.facebook.com/Decode-Magazine-1895957824048036/?hc_ref=ARQllNXfRdmjk9r__uOAjkB4vJc2ohjO-3fMBz5-Ph_uF74OzCx-zYf-biULGvQzGWk&fref=nf” title=”Follow our facebook for more Updates!”][/tw-social]

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.