Dosen Sering Hiraukan Pesanmu? Yuk Pakai 7 Etika Ini!
Kamu tahu gak sih kalau menghubungi dosen juga ada etikanya tersendiri?. Apalagi saat pandemi seperti ini, kamu akan lebih sering berkomunikasi dengan dosen secara daring. Jika pesanmu sering tak dibalas, mungkin kamu tidak menerapkan etika yang benar. Lalu bagaimana ya etika yang sopan untuk menghubungi dosen? Yuk simak!
Saat meghubungi dosen, kamu tidak boleh seenaknya, atau menggunakan bahasa yang sama seperti kamu menghubungi teman ya.
Jaga sopan santun terhadap dosen, bisa buat dosen lebih cepat untuk membalas pesan darimu.
Ini dia 7 etika yang sopan untuk hubungi dosen versi deCODE!
- Pilih Waktu yang Tepat
Hal yang harus kamu perhatikan adalah waktu.
Pemilihan waktu yang tepat akan memudahkan dosen untuk melihat pesanmu.
Jangan menghubungi dosen di larut malam, atau di waktu ia beristirahat.
Apalagi di waktu weekend, dosen akan butuh waktu untuk bersantai, dan beristirahat dengan keluarganya.
Lalu, kapan waktu yang tepat ya?
Kamu bisa menghubungi dosen saat jam kerja, di hari senin sampai jumat di jam 8 hingga 5 sore.
2. Ucapkan Salam
Awali dengan menuliskan salam sebagai kalimat pembuka.
Contoh: Selamat pagi Bapak/Ibu, atau Assalamualaikum (Apabila sama-sama beragama Islam).
Hal ini wajib ditulis sebagai bentuk hormat kepada dosen.
3. Ucapkan Maaf
Ucapkan permohonan maaf sebagai rasa sopan santun.
Saat mengirim pesan, kamu tidak tahu aktifitas apa yang dosenmu lakukan.
Ucapkanlah maaf karena telah menggangu waktu dosenmu.
Karena dengan mengucapkan maaf, dosen merasa lebih dihargai
4. Perkenalkan Diri
Mahasiswa bukanlah kamu seorang.
Karena tidak hanya kamu yang mengirim pesan kepada dosen.
Mungkin ada ratusan mahasiwa lain yang juga mengirim pesan dan dosen tidak menyimpan semua nomor mahasiswanya.
Jadi, sampaikan identitas kamu secara jelas.
Sebutkan nama lengkapmu, dari jurusan apa, angkatan tahun, dan di kelas apa kamu.
5. Gunakan Bahasa yang Baik dan Mudah Dimengerti
Gunakan Bahasa yang umum agar mudah dipahami. Tidak lupa tanda baca yang benar dalam konteks formal. Jangan menuliskan pesan dengan singkatan, seperti “sy, yg, smt, mhs, kpn,” dan sejenisnya.
Hindari juga kata non formal seperti “aku, iye, ok,” dan lainnya.
6. Tulis Pesan dengan Jelas
Utarakan langsung maksud dan tujuanmu secara singkat dan jelas.
Hindari penulisan pesan yang berbelit-belit dan terlalu banyak informasi.
Karena dosen jadi malas untuk membalas pesanmu, dan sulit mendapatkan inti pembicaraan.
7. Salam Penutup
Tuliskan ucapan terima kasih sebagai salam penutup. Hal ini untuk menunjukan kerendahan hati serta bagian dari kesopanan.
Nah, itu dia 7 etika versi deCODE yang bisa kamu tiru.
Semoga artikel kali ini bermanfaat ya, sahabat deCODE!
Mulai dari sekarang kamu bisa menerapkan langkah-langlah di atas untuk menghubungi/mengirim pesan kepada dosen.
chatdosen #etikachatdosen #campuslife #deLiterature #deLifestyle
[tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Siti+Masitoh”]Penulis: Siti Masitoh[/tw-button] [tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Delfina+Rahmadhani”]Editor: Delfina Rahmadhani[/tw-button]
[tw-social icon=”twitter” url=”https://twitter.com/deCODE_Magazine” title=”Follow our Twitter for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”instagram” url=”https://www.instagram.com/decodemagazine/” title=”Follow Our Instagram for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”facebook” url=”https://www.facebook.com/Decode-Magazine-1895957824048036/?hc_ref=ARQllNXfRdmjk9r__uOAjkB4vJc2ohjO-3fMBz5-Ph_uF74OzCx-zYf-biULGvQzGWk&fref=nf” title=”Follow our facebook for more Updates!”][/tw-social]