Lewat Film, BPK Ajak Masyarakat Ikut Mengawal Harta Negara
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) menyelenggarakan kegiatan Festival Film Kawal Harta Negara untuk yang kedua kalinya. Festival film yang diselenggarakan pada 24 April 2018 ini diselenggarakan di Auditorium Lantai 2 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jalan Medan Merdeka Selatan No.11, Jakarta.
Festival film ini berbeda dengan festival film lainnya, karena di dalam Festival Film Kawal Harta Negara, digandeng anak muda kreatif untuk membuat suatu karya dalam media film yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat ikut serta dalam mengawal harta negara.
Alasan memilih film sebagai medianya karena menurut BPK, media film merupakan kanal yang paling efektif dalam penyebaran informasi untuk sekarang ini.
Festival Film Kawal Harta Negara 2018 ini memiliki kompetisi karya yang lombanya terbagi atas 3 kategori, kategori film fiksi pendek, film dokumenter pendek, dan citizen journalism. Informasi lebih lanjut dari kompetisi ini dapat kalian lihat di website resminya BPK RI sahabat deCODE! Yaitu www.bpk.go.id
Acara pertama diawali dengan sambutan ketua BPK RI, Moermahadi. Tidak hanya menyampaikan sambutan, Moermahadi juga membuka launching dari Festival Film Kawal Harta Negara dengan meriah. Setelah launching, dilanjut dengan screening film yang menjadi pemenang dari Festival Film Kawal Harta negara tahun lalu, UIN Yogyakarta.
Film yang menjadi pemenang mengemas konsep proklamasi dan di akhiri dengan tindakan yang sangat berani oleh tokoh utama untuk mengungkapkan salah seorang yang melakukan penyalahgunaan dana dalam acara 17 Agustus.
Mimik yang ditebarkan para audiens saat itu, terlihat sangat terpukau saat menyaksikan film tersebut dan sangat layak untuk menjadi pemenang. Setelah screening film pemenang tahun lalu, BPK RI juga turut andil dalam penayangan film lainnya. Film tersebut berisi pengetahuan sekitar BPK, bagaimana kinerja BPK.
Talk show ‘Kawal Harta Negara”
Festival Film Kawal Harta Negara juga menghadirkan 2 narasumber-narasumber hebat. 2 narasumber tersebut tergabung dalam acara talkshow. Narasumber pertama adalah Yudi Budiman, selaku kepala biro humas dan kerjasama Internasional.
“Ujung dari sebuah pengelolaan kawal harta negara bukanlah BPK, melainkan rakyat” ujar Yudi.
Yudi menyebutkan bahwa BPK mempunyai 3 nilai dasar, yaitu Integritas, Independensi, dan profesionalisme. Setiap yang bekerja di BPK patut memahami 3 nilai dasar tersebut . BPK pun juga diawasi oleh Majelis Pengawasan Kode Etik agar tidak salah arah dalam melakukan pekerjaannya.
Beliau juga menyebutkan bahwa BPK dewasa ini telah meluncurkan terobosan baru berupa aplikasi Sipadu. Bagi masyarakat yang ingin memberikan pengaduan kepada BPK bisa melalui aplikasi tersebut yang bisa di unduh melalui GooglePlay (Android) tau AppStore (Apple).
“Festival Kawal Harta Negara adalah langkah menuju agar masyarakat bisa menjadi bagian dalam mengawal harta negara dan belajar dari hal-hal sederhana” tutup Yudi.
Talkshow kedua diisi ole Ari Nugroho yang memberikan penjelasan tentang detail dari lomba. Pembahasannya ini mengenai kategori dari masing-masing lomba yang boleh diikuti oleh pelajar, mahasiswa, dan umum. Ari Nugroho memberikan semangat kepada calon peserta lomba yang juga hadir dalam auditorium untuk tetap semangat dan fokus dalam produksi.
“Kita tidak mengharuskan kalian dalam membuat video menggunakan kamera yang bagus dan super canggih, kamera handphone boleh kalian gunakan” ujar Ari.
Tidak panjang lebar, Ari Nugroho menutup penjelasan yang dibarengi dengan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, para audiens sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan. Kebanyakan dari mereka, bertanya mengenai reward dari lomba ini yang sebelumnya memang belum disampaikan oleh Ari. Ari langsung menyambarnya dengan penuh semangat dan menyebutkan nominal reward dari lomba ini.
“Bagi pemenang lomba, akan mendapatkan uang sebesar 10 juta untuk mahasiswa dan umum, dan 8 juta untuk pelajar sebagai uang anti produksi saja”, ujarnya
Setelah sesi tanya jawab usai, acara diberhentikan sementara untuk waktu ISHOMA (Istirahat Sholat Makan). Para peserta antusias untuk mengambil makan siang yang sudah disediakan oleh panitia. Setelah ishoma, para peserta menuju kembali ke Auditorium dan selama sebelum acara dimulai, layar mulai memperlihatkan karya-karya film pada festival tahun lalu.
Workshop dan Diskusi Film bersama Salman Aristo
Tepat pukul 13:00, acara dimulai kembali dengan diskusi film dan workshop yang diisi oleh Salman Aristo. Salman Aristo adalah sutradara terkenal yang berhasil menggarap film-film bagus, salah satunya Jakarta Maghrib dan Satu Hari Nanti.
Dalam diskusinya, ia menjelaskan tentang membuat skenario yang baik, menyusun premis seria cerita yang baik. Beliau juga mengajarkan kepada peserta bagaimana membuat cerita yang menarik, diantaranya adalah cerita dari sebuah film yang harus memiliki karakter dan tujuan untuk siapa dan kemana cerita itu berlabuh.
“Yang punya kekuatan besar dalam kehidupan adalah cerita. Media apapun yang memakai cerita, pasti akan mempunyai impact” ujar Salman.
Dalam workshop-nya, Salman Aristo menuturkan bahwa dalam membuat skenario atau cerita kita harus mampu membuat penikmatnya tertarik dan terpikat. Bahwa orang bosan karena dua hal yatu sesuatu yang terlalu mudah atau sesuatu terlalu sulit. Maka dari itu untuk membuat orang terpikat kita harus membangun cerita yang setidaknya orang lain kenali atau sesuatu yang baru.
“In order to make a good story, we should write a simple story with a complex character.”
Kalimat tersebut sebagai kalimat penutup yang disampaikan oleh Salman Aristo yang menjadi ujung dari Acara Festival Film Kawal Harta Negara ini.
Setelah launching di Jakarta, roadshow Festival Film Kawal Harta Negara akan digelar di enam (6) kota lainnya, yaitu Aceh, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Ambon, lho. Sahabat deCODE jangan lupa, informasi mengenai pendaftaran kompetisi film ini bisa kalian dapatkan disitus resmi BPK RI www.bpk.go.id.