MENGENAL PENYAKIT LANGKA XERODERMA PIGMENTOSUM DARI 3 FILM INI
Halo sahabat deCODE! Gimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya! Ngomongin soal kesehatan, kalian tau gak sih? Ada sebuah penyakit yang tidak memperbolehkan penderitanya terkena sinar matahari sama sekali. Penyakit ini disebut Xeroderma Pigmentosum (XP).
Xeroderma Pigmentosum
Dilansir pada laman alodokter, Xeroderma Pigmentosum adalah kelainan genetik yang mengakibatkan penderitanya menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Xeroderma pigmentosum tergolong penyakit langka yang diperkirakan memengaruhi 1 dari 250.000 orang di seluruh dunia. Selain itu, penyakit ini juga bisa membuat tubuh sangat lemah bahkan bisa menyebabkan kematian.
Nah, sahabat deCODE, kalian bisa lho mengenal lebih dalam tentang penyakit Xeroderma Pigmentosum hanya dengan menonton film yang mengangkat tema penyakit tersebut.
Film yang Mengangkat Tema Xeroderma Pigmentosum
1. Taiyou no Uta (2006)
Taiyou no Uta merupakan film pertama yang mengangkat tema tentang penyakit Xeroderma Pigmentosum. Film ini rilis tahun 2006 dengan pemeran utama YUI sebagai Kaoru dan Takashi Tsukamoto sebagai Kouji. Kaoru mengidap penyakit Xeroderma Pigmentosum yang membatasi ia berinteraksi langsung dengan matahari dan hanya bisa melihat lelaki idamannya, Kouji, dari jendela saat siang hari. Namun, Kaoru tetap bisa melakukan aktifitas keluar rumah walaupun hanya pada malam hari. Karena merupakan film pertama yang mengangkat Xeroderma Pigmentosum, film ini bisa dikatakan memiliki durasi yang cukup panjang dan lebih detail.
2. Midnight Sun
Midnight Sun merupakan film yang berkiblat pada Taiyou no Uta, sehingga alur ceritanya bisa dikatakan sama. Mengisahkan seorang perempuan bernama Katie (Bella Thorne) yang tinggal berdua dengan Ayahnya. Katie mengidap penyakit sejak lahir yang disebut Xeroderma Pigmentosum. Suatu malam, Katie bernyanyi di stasiun kereta dan suara merdunya menarik perhatian Charlie (Patrick Schwarzenegger). Selain mengenal penyakit Xeroderma Pigmentosum, kalian juga akan menikmati kisah romantis Katie dan Charlie.
3. Meet Me After Sunset
Nah, untuk kalian yang lebih menyukai film lokal, kalian bisa coba menonton Meet Me After Sunset yang diperankan oleh Agatha Chelsea, Maxime Bouttier, dan Billy Davidson. Film ini juga dirilis pada tahun 2018 dan mengisahkan tentang seorang perempuan yang menderita Xeroderma Pingmentosum. Film ini dibungkus dengan kisah anak remaja yang terjebak dalam cinta segitiga.
Sahabat deCODE, dari tiga film yang udah disebutkan, apakah kalian tertarik untuk menonton salah satunya? Ketiga film tersebut memiliki ciri khas dan kelebihannya masing-masing. Namun, ada satu kesamaan dari film-film tersebut, yaitu sama-sama bikin nangis! Jadi siapkan tisu sebelum menonton ya sahabat deCODE!
[tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Alfira+Nanda”]Penulis: Alfira Nanda[/tw-button] [tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Siti+Masitoh”]Editor: Siti Masitoh[/tw-button]
[tw-social icon=”twitter” url=”https://twitter.com/deCODE_Magazine” title=”Follow our Twitter for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”instagram” url=”https://www.instagram.com/decodemagazine/” title=”Follow Our Instagram for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”facebook” url=”https://www.facebook.com/Decode-Magazine-1895957824048036/?hc_ref=ARQllNXfRdmjk9r__uOAjkB4vJc2ohjO-3fMBz5-Ph_uF74OzCx-zYf-biULGvQzGWk&fref=nf” title=”Follow our facebook for more Updates!”][/tw-social]