Belajar dari Film “Story of Kale: When Someone’s in Love” Toxic Relationship Dapat Berdampak Pada Personality di Masa Depan
Siapa nih sahabat deCODE yang sudah nonton film Story of kale? film bergenre romansa, ciptaan sutradara Angga Dwimas Sasongko.
Film yang menceritakan tentang perjalanan kisah cinta Kale dan Dinda. Cerita film Story of Kale ditulis oleh Marcella FP dan Mohammad Irfan Ramly. Ardhito Pramono dan Aurelie Moeremans hadir sebagai pemeran utama di film Story of Kale. Pada film ini, Kale merupakan sosok yang telah menyelamatkan Dinda dari sebuah hubungan asmara yang toxic. Sebelum bersama Kale, Dinda pernah menjalin hubungan asmara dengan pria bernama Argo. Saat menjalin hubungan dengan Argo, Dinda selalu tersakiti. Tak lama kemudian Kale dan Dinda menjadi dekat, hingga keduanya menjalin hubungan Bersama. Kale maupun Dinda saling mengerti dengan sifat individualnya. Keduanya selalu menghabiskan waktu bersama, Kale dan Dinda juga memiliki ambisi tinggi pada bidang musik. Namun tak disangka, hubungan yang awalnya indah, tiba-tiba berubah menjadi buruk. Apa pengaruh bagi perempuan dalam menjalakan toxic relationship?
Toxic relationship adalah hubungan yang membuat salah satu pihak merasa tidak didukung, direndahkan, atau diserang. Bentuk tindakan negatif yang bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang ini bisa serangan secara fisik, psikologis, atau emosional. Hubungan ini tidak hanya bisa terjadi pada sepasang kekasih, tetapi juga dalam lingkungan teman dan bahkan keluarga. Dalam menjalani suatu hubungan, idealnya setiap individu akan saling menyayangi, mengasihi, dan memberikan rasa aman. Namun pada toxic relationship, salah satu pihak biasanya akan berupaya untuk mendominasi pihak lainnya.
Sayang sekali, terkadang banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka sedang terjebak dalam hubungan yang Toxic. Namun, hubungan ini sering kali membuat salah satu pihak merasa tertekan. Hubungan asmara bisa dikatakan “sehat” juga bisa sebaliknya tidak sehat. Hubungan asmara yang sehat artinya kedekatan yang Anda jalin dengan pasangan memberikan kenyamanan dan kebahagiaan ketimbang stres. Ini berbanding terbalik dengan toxic relationship atau juga Anda kenal dengan hubungan asmara yang tidak bahagia.
Hubungan asmara yang dapat dikatakan toxic adalah ketika kedua pihak tidak saling mendukung, tidak saling menghormati, dan tidak memiliki kebersamaan. Ketika ada konflik, salah satu pasangan justru berusaha untuk merusak atau merendahkan pasangannya. Hubungan ini sangat beracun karena bisa menguras tenaga dan pikiran, terutama yang menjadi korbannya.
Dampak Dari Toxic Relationship
Disini Toxic Relationship memiliki dampak yang dapat merusak kehidupan kamu dalam berbagai aspek lho. Nggak percaya? Yuk, mari kita menyimak sahabat deCODE!
Kamu Merasa Nggak Lagi Berharga
Jika kamu merasa tak berharga karena sikap buruk pasangan, itu merupakan pertanda tidak baik untuk semua aspek dalam kehidupanmu, lho. Mungkin, awalnya kamu akan mulai merasa ragu pada diri sendiri. Semua kehebatan yang kamu miliki sekarang tampak tidak berguna dan kamu akan mulai kehilangan diri sendiri. Percayalah, seseorang yang membuatmu merasa demikian, tidak pantas berada di sampingmu. Komunikasi kan hal ini kepada pasangan, ya. Ia berhak tahu apa yang kamu rasakan akibat sikap buruk yang ia lakukan.
Kamu Akan Mulai Terbiasa Dengan Pola Buruk dari Hubungan Toxic
Tetap berada dalam sebuah hubungan toxic dapat membantu kamu menjadi lebih nyaman dengan jenis situasi semacam ini, lho. Bagaimana tidak? Alam bawah sadar kamu akan belajar untuk membentuk pola dan pemikiran salah yang sangat sulit dipatahkan! Biasanya, kamu justru akan merasa aneh atau asing ketika berada dalam hubungan yang sehat.
Kehilangan Diri Sendiri
Stres dan kekacauan yang diakibatkan oleh hubungan toxic dapat memunculkan perilaku dalam diri yang mungkin tidak kamu sukai. Misalnya, kamu berubah menjadi nggak percaya diri, meledak-ledak dan sensitif, atau merokok untuk mengelola stress. Kamu akan terus-menerus berada di bawah awan gelap. Menyedihkan sekali, ya. Untuk itu, segera ambil langkah pasti dan atasi dampak buruk lainnya yang mungkin terjadi.
Membuat Harapanmu Akan Masa Depan Menjadi Pupus Seutuhnya
Hubungan toxic dapat menghalangi harapan kamu untuk menemukan hubungan yang lebih baik. Pasangan yang buruk dapat membuatmu percaya bahwa nggak ada hubungan yang nyata dan penuh kasih. Ketika itu semua terjadi, kamu akan kehilangan arah dan sebagian kecil dari hatimu akan mati.
Kesehatan Fisikmu Jadi Terganggu
Hubungan yang buruk tidak akan menghasilkan apa-apa selain membuatmu stress. Padahal, stress sangat berpengaruh pada kesehatan fisik. Sistem kekebalan tubuhmu akan sulit berfungsi dengan baik ketika kondisi psikis kamu tertekan. Kamu akan merasakan sakit yang mungkin belum pernah kamu alami sebelum berada dalam hubungan toxic.
Duh, ternyata cukup mengerikan ya, efek samping dari hubungan toxic itu. Semoga kamu nggak berada di dalamnya ya, sahabat deCODE! Kalau iya, mungkin saatnya kamu melepaskan diri. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali tanda-tanda toxic relationship. Dan segera mengambil keputusan yang tepat jika itu terjadi pada hubunganmu. Keluar dari toxic relationship memang tidaklah mudah. Setelah menonton Story of Kale kita makin paham, kalau hubungan atau pasangan di masa lalu dapat tidak baik dan toxic. Akan membentuk kepribadian kita jadi toxic juga untuk pasangan kita di masa depan. Jadi, lebih baik kita menemukan dulu diri kita sendiri. Baru akhirnya menemukan orang lain untuk menjadi pendamping kita lagi.
Kenapa itu penting sekali? karena contohnya Dinda ini. Dinda berada dalam hubungan toxic dengan pacar sebelumnya. Lalu akhirnya Kale pun datang dan membantu Dinda untuk bisa keluar dari hubungan itu. Dalam waktu yang singkat Dinda langsung jadi miliknya Kale. Tanpa sadar, Kale sudah di jadikan pelarian oleh Dinda. Padahal belum tentu Dinda sudah benar – benar sembuh dari lukanya dari hubungan sebelumnya. Isu toxic relationship memang kerap terjadi kepada beberapa pasangan. Film ini hadir untuk mengingatkan bahwa toxic relationship tidak akan bisa memberikan seratus persen kebahagiaan kepada pasangan. Justru, toxic relationship akan membawa rasa sakit yang mendalam hingga memicu trauma. Bagaimana seseorang bisa bangkit dengan keadaan masa lalunya.
Tapi, perlu diingat ya sahabat deCODE! kamu harus mencintai dirimu sendiri dan memikirkan kehidupanmu di masa yang akan datang. Sebesar apa pun rasa sayangmu terhadap dirinya. Percayalah bahwa kamu pantas untuk bersama dengan orang yang bisa menghargai, menghormati, dan menyayangimu dengan tulus. Pada intinya hubungan yang toxic karena adanya rasa sayang dan cinta yang berlebih. Maka dari itu, yang perlu kita ingat adalah “Jangan Karena kamu takut kesepian, membuatmu berhubungan kembali dengan orang yang toxic”. Kamu tidak seharusnya meminum racun hanya karena kamu kehauasan. And ya gurl, you deserve to be happy!
[tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Saskia+Nurulita”]Penulis: Saskia Nurulita[/tw-button] [tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Dhiva+Puspa”]Editor: Dhiva Puspa[/tw-button]
[tw-social icon=”twitter” url=”https://twitter.com/deCODE_Magazine” title=”Follow our Twitter for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”instagram” url=”https://www.instagram.com/decodemagazine/” title=”Follow Our Instagram for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”facebook” url=”https://www.facebook.com/Decode-Magazine-1895957824048036/?hc_ref=ARQllNXfRdmjk9r__uOAjkB4vJc2ohjO-3fMBz5-Ph_uF74OzCx-zYf-biULGvQzGWk&fref=nf” title=”Follow our facebook for more Updates!”][/tw-social]