December 8, 2024

deCODE

Progressive News & Creative Magazine

Mantan Manten: Film dengan Tema Pernikahan Adat Jawa

Mantan Manten: Film dengan Tema Pernikahan Adat Jawa

Mantan Manten: Film dengan Tema Pernikahan Adat Jawa

Halo, sahabat deCODE! Gimana kabarnya nih? Masih semangat PPKM? Supaya enggak bosan, yuk kita bahas sesuatu dalam film Mantan Manten! Film ini rilis pada 2019 dan dikemas dengan menarik. Seperti yang kita tau, setiap film memiliki daya tariknya sendiri. Pada film Mantan Manten, daya tariknya ada pada pernikahan Adat Jawa. Film ini bisa dikatakan lumayan jelas dalam menggambarkan Adat Jawa dengan menghadirkan Tutie Kirana yang berperan sebagai Koes Marjanti atau biasa disebut Bu Mar.

Mantan Manten, Film Dengan Tema Pernikahan Adat Jawa
Sumber Foto : imdb.com

Bu Mar adalah seorang pamaes yang cukup terkenal di daerahnya. Dalam adat Jawa, pamaes adalah seorang juru rias atau dukun rias yang dipercaya doanya memiliki andil cukup besar dalam pernikahan seseorang. Namun, di zaman sekarang, pamaes sudah cukup jarang kita dengar. Siapa dari sahabat deCODE yang berasal dari suku Jawa? Tapi kalian tau gak nih, prosesi pernikahan dari adat Jawa sendiri itu gimana?

Yuk, simak penjelasan apa saja prosesi pernikahan Adat Jawa yang cukup umum dan tentunya terlihat dalam film Mantan Manten!

Siraman

Mantan Manten: Film dengan Tema Pernikahan Adat Jawa
Sumber Foto: anaria-wedding.com)

Prosesi siraman biasanya dilakukan satu hari sebelum akad. Prosesi ini memiliki makna untuk membersihkan jiwa pengantin dari segala hal yang negatif. Ritual biasanya dilakukan oleh tujuh orang. Kenapa tujuh orang ya? karena dalam bahasa Jawa tujuh disebut ‘pitu’ yang dimaknai sebagai ‘pitulungan’ atau pertolongan. Ketujuh orang tersebut biasanya harus lebih tua, dalam ikatan pernikahan, dan merupakan contoh yang baik untuk calon mempelai.

Upacara Panggih

Upacara ini merupakan puncak dari tradisi pernikahan adat Jawa yang biasanya dilakukan setelah akad dan sebelum resepsi. Dalam Upacara Panggih, mempelai pria dan mempelai wanita bertemu setelah secara agama dinyatakan resmi menikah. Dalam upacara ini terdapat tradisi yang penuh makna, beberapa diantaranya yaitu;

Balang Gantal
Mantan Manten: Film dengan Tema Pernikahan Adat Jawa
Sumber Foto: budayaadatkita.blogspot.com

Balang Gantal memiliki makna saling melempar kasih sayang. Gantal ialah daun sirih yang diisi bunga pinang, kapur sirih, gambir, dan tembakau hitam yang kemudian dilinting. Pengantin berhadap-hadapan dan saling melempar sirih, mempelai pria melempar ke arah dada mempelai wanita sebagai tanda ia telah menaklukan hatinya. Sedangkan mempelai wanita melempar ke arah paha hingga lutut yang menandakan ia akan berbakti.

Ngidak Endhog
Mantan Manten: Film dengan Tema Pernikahan Adat Jawa
Sumber Foto: budayaadatkita.blogspot.com

Ngidak Endhog atau injak telur adalah prosesi dimana mempelai pria menginjak telur mentah, kemudian dibersihkan oleh mempelai wanita. Hal ini mengartikan mempelai wanita akan berbakti kepada suami. Setelah itu mempelai wanita akan dibantu berdiri oleh mempelai pria sebagai bentuk penghargaan.

Kacar Kucur
Mantan Manten: Film dengan Tema Pernikahan Adat Jawa
Sumber Foto: seputarpernikahan.com

Selanjutnya adalah Kacar Kucur, yaitu mempelai pria mengucurkan uang receh dan biji-bijian sebagai simbol ia akan bertanggung jawab menafkahi keluarganya. Kemudian mempelai wanita akan mewadahi uang receh dan biji-bijian tersebut yang artinya ia harus mengelolanya sedemikian rupa.

Dulangan
Mantan Manten: Film dengan Tema Pernikahan Adat Jawa
Sumber Foto: ainulasghary.com

Dulangan atau suap-suapan yaitu ketika kedua mempelai saling menyuapi. Ritual ini memiliki harapan pengantin akan hidup rukun dan tolong menolong.

Sungkeman
Mantan Manten, Film Dengan Tema Pernikahan Adat Jawa
Sumber Foto : Pinterest.com

Ditutup dengan sungkeman, yaitu kedua mempelai duduk berlutut meminta doa dan meminta maaf kepada orangtua mereka. Selain itu, sungkeman ialah bentuk penghormatan dimana kedua mempelai berterimakasih sudah dirawat dan dibesarkan.

Upacara adat umumnya selalu menarik perhatian banyak orang di tiap acara. Setiap prosesi adat dalam pernikahan tidak selalu sama, ada yang memangkasnya agar lebih singkat, ada pula yang melakukan setiap prosesi tanpa terlewat. Semuanya memiliki makna yang serupa. Menarik banget ya, sahabat deCODE! Kalau upacara adat pernikahan suku kalian kaya gimana, nih?!

[tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Alfira+Nanda”]Penulis: Alfira Nanda[/tw-button] [tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Siti+Masitoh”]Editor: Siti Masitoh[/tw-button]

[tw-social icon=”twitter” url=”https://twitter.com/deCODE_Magazine” title=”Follow our Twitter for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”instagram” url=”https://www.instagram.com/decodemagazine/” title=”Follow Our Instagram for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”facebook” url=”https://www.facebook.com/Decode-Magazine-1895957824048036/?hc_ref=ARQllNXfRdmjk9r__uOAjkB4vJc2ohjO-3fMBz5-Ph_uF74OzCx-zYf-biULGvQzGWk&fref=nf” title=”Follow our facebook for more Updates!”][/tw-social]

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.