“Hujan” -Sebuah Sajak
Jika hanya aroma kenangan ini
Bisa meredakan rindu ku hanya
Meski sementara
Tetap butuh waktu yang lama
Bisa meredakan rindu ku hanya
Meski sementara
Tetap butuh waktu yang lama
Aku manusia yang tak lagi benci hujan
Dimulai saat pertemuan kita
Ditengah jatuhnya air buatan Tuhan
Yang sekarang aku berada di antaranya
Dimulai saat pertemuan kita
Ditengah jatuhnya air buatan Tuhan
Yang sekarang aku berada di antaranya
Ketika itu..
Jahitan rapih segumpalan wol berbentuk sweater
Milik dirimu dan kesayanganmu
Begitu mudah berpindah dari tubuh pemiliknya
Menuju tubuhku yang mati rasa akan celcius rendah
Jahitan rapih segumpalan wol berbentuk sweater
Milik dirimu dan kesayanganmu
Begitu mudah berpindah dari tubuh pemiliknya
Menuju tubuhku yang mati rasa akan celcius rendah
Kau kenakan sweater pada tubuhku
Sambil bergumam
Jika kamu tak ingin aku pucat
Hanya karena hawa dingin yang tak bersahabat
Sambil bergumam
Jika kamu tak ingin aku pucat
Hanya karena hawa dingin yang tak bersahabat
Saat itulah hujan sudah aku anggap
Sebagai hal banyak kenangan
Baik saat aku bersamamu
Ataupun saat kamu
Mengucap selamat tinggal
Sebagai hal banyak kenangan
Baik saat aku bersamamu
Ataupun saat kamu
Mengucap selamat tinggal
Sajak oleh Syarifa Fitri Aliya