Sambut dan Hadapi “Digital Disruption in Society”
Saat ini era digital berbasis teknologi memberikan perubahan signifikan. Perubahan terjadi di berbagai bidang, antara lain politik, budaya, ekonomi, sosial, dan terutama media. Media mempengaruhi dan mendistrupsi hampir semua aspek kehidupan. Kemudahan dan kecepatan mengakses informasi menjadi tombak era ini. Bagaimana cara kita menyambut dan menghadapinya?
Universitas Al Azhar Indonesia mengadakan seminar untuk mengatasi dan menjawab tantangan era digital. Berlangsung di Auditorium Arifin Panigoro, 5 Desember 2019. Seminar dengan judul “Digital Disruption in Society: Technological Impact on Social Relations” menghadirkan Prof Ang Peng Hwa dari Nanyang Technological University sebagai pembicara.
Seminar ini ditujukan dan fokus untuk Mahasiswa Ilmu Komunikasi sebagaimana cocok dengan bidangnya. Hal ini berguna membuka pikiran dan wawasan bagi mahasiswa agar siap menghadapi era digital di masa depan.
Tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa angkatan 2016, 2017, 2018, para dosen ilmu komunikasi dan tamu lainnya turut berpartisipasi dalam seminar. Suasana di Auditorium semakin hidup karena dihadiri oleh banyak pihak.
Dalam seminar Prof Ang Peng Hwa mengatakan terdapat beberapa pondasi yang menjadi landasan dasar untuk menghadapi distrupsion. Salah satunya, kita dapat membangun hubungan pribadi secara online sekuat hubungan tatap muka dengan kekuatan mobilisasi internet. Mobilisasi internet dapat memperkuat hubungan sosial individu.
Namun disamping itu kita juga perlu memperhatikan kerugiannya. Model media di era digital sekarang ini banyak berubah. Bermunculan new media seperti Google, Twitter, dan Facebook. Frustrasi, pemahaman institusi anak muda yang timpang, kurangnya koneksi sosial, keinginan menjadi seperti orang lain, dan konflik negara merupakan lima gejala gangguan sosial dalam dunia digital saat ini.
Lantas apa pesan Prof Ang Peng Hwa untuk mahasiswa dan mahasiswi Universitas Al-Azhar Indonesiadalam menghadapi perubahan dan tantangan di era digital 4.0 saat ini? Dan bagaimana harapan beliau kedepannya setelah seminar ini terselenggarakan?
“Pesan saya untuk mahasiswa/I adalah tetap menggunakan media massa secara bijaksana. Karena tantangan dan lingkungan juga ikut berubah. Media baru disini bukan siapa yang paling kuat dan paling pintar yang akan bertahan, melainkan yang paling cepat merespons perubahan. Harapannya, semoga topik pembicaraan seminar yang saya berikan ini bisa memberikan manfaat kepada mahasiswa dan mahasiswi,” tegas Prof Ang Peng Hwa, selaku pembicara dalam seminar saat ditemui di koridor lantai 4 Universitas Al-Azhar Indonesia, Selasa (5/12/19).
[tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Bella+Alfiyanti”]Penulis: Bella Alfiyanti[/tw-button] [tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Maulani+Mulianingsih”]Editor: Maulani Mulianingsih[/tw-button]
[tw-social icon=”twitter” url=”https://twitter.com/deCODE_Magazine” title=”Follow our Twitter for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”instagram” url=”https://www.instagram.com/decodemagazine/” title=”Follow Our Instagram for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”facebook” url=”https://www.facebook.com/Decode-Magazine-1895957824048036/?hc_ref=ARQllNXfRdmjk9r__uOAjkB4vJc2ohjO-3fMBz5-Ph_uF74OzCx-zYf-biULGvQzGWk&fref=nf” title=”Follow our facebook for more Updates!”][/tw-social]