Kecurangan di Ajang SEA Games 2021
Salam olahraga! Baru saja berakhir acara SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam. SEA Games sendiri merupakan singkatan dari Southeast Asian Games. Pesta olahraga yang diikuti oleh negara-negara di Asia Tenggara. Ajang olahraga yang satu ini diadakan setiap dua tahun sekali.
Namun kemeriahan SEA Games selalu menurun setiap tahunnya. Kompetisi ini semakin lama dinilai terlalu membosankan. Tidak heran karena ajang olahraga ini memiliki skenario yang sama. Juara umum SEA Games biasanya ditempati oleh negara yang menjadi tuan rumah.
Tujuan utama SEA Games adalah untuk menjalin kerjasama atau hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara. Akan tetapi, kini justru tujuan utama dari ajang olahraga ini adalah mengumpulkan emas sebanyak-banyaknya.
Tuan rumah memiliki hak dalam menentukan olahraga apa saja yang dilombakan. Termasuk, olahraga unggulan negara tuan rumah. Tidak heran, kecurangan kerap kali dijumpai saat berlaga dengan tuan rumah. Tidak hanya lawan saja yang dilawan, para atlet juga mewaspadai akan keputusan yang diberikan oleh wasit.
Banyak para atlet mengeluhkan mengenai keputusan wasit. Wasit terkadang melakukan upaya untuk membantu tuan rumah dalam mendapatkan poin permainan. Dalam pertandingan sepak bola, Indonesia melawan Thailand. Keduanya sama-sama tampil memukau hingga menit terakhir pertandingan. Namun siapa sangka bahwa pertandingan tersebut dinilai tidak adil karena salah satu tangan pemain Thailand sempat menyentuh bola di dalam kotak pinalti. Seharusnya, Indonesia mendapatkan tendangan pinalti, tetapi wasit tidak memperhatikannya.
Sama halnya yang dialami oleh pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani. Ia melawan pemain tunggal putri Vietnam Nguyen Thuy Linh. Set pertama Putri dapat memenangkan pertandingan, kemudian pada set kedua Nguyen Thuy Linh bangkit dan menyamakan kedudukan 15 sama. Pada poin tersebut Putri melihat kok keluar dari garis lapangan, tetapi hakim garis menilai bahwa kok masuk tepat di garis lapangan. Tidak terima, Putri lantas protes kepada wasit. Namun, wasit tetap menganggap kok tersebut masih masuk area lapangan.
Sepertinya SEA Games kini sangat membosankan, karena polanya akan selalu sama. Tuan rumah menginginkan juara umum. Terbukti pada SEA Games 2021, Vietnam memimpin dalam perolehan medali emas terbanyak dibandingkan negara-negara lainnya.
Namun, jangan khawatir karena melansir dari setkab.go.id Indonesia berhasil membawa pulang 242 medali yang terdiri dari 69 emas, 92 perak, 81 perunggu. Indonesia juga menduduki peringkat ketiga setelah Vietnam dan Thailand. Sangat membanggakan!
Bagaimana sahabat deCODE, apakah menurut kalian SEA Games melakukan kecurangan demi menguntungkan tuan rumah supaya menang? Namun, perlu diingat bahwa tidak semua negara melakukan kecurangan ketika menjadi tuan rumah.
Baca Juga: Film Keluarga yang Bisa Temani Waktu Liburmu!
[tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Feronika+Laura+Wulandari”]Penulis: Feronika Laura Wulandari[/tw-button] [tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?s=Wifda+Mufti+Karima”]Editor: Wifda Mufti Karima[/tw-button]
[tw-social icon=”twitter” url=”https://twitter.com/deCODE_Magazine” title=”Follow our Twitter for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”instagram” url=”https://www.instagram.com/decodemagazine/” title=”Follow Our Instagram for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”facebook” url=”https://www.facebook.com/Decode-Magazine-1895957824048036/?hc_ref=ARQllNXfRdmjk9r__uOAjkB4vJc2ohjO-3fMBz5-Ph_uF74OzCx-zYf-biULGvQzGWk&fref=nf” title=”Follow our facebook for more Updates!”][/tw-social]