Menginspirasi dan Terinspirasi oleh COMFEST 2018
“Hidup di zaman dimana semua serba cepat, serba instan, membuat kita semua tetap harus percaya dengan arti dari sebuah Proses”
Begitulah kalimat-kalimat mutiara yang disampaikan oleh Pandji Pragiwaksono dalam ComfestIdea yang diselenggarakan oleh Communication Festival 2018 pada beberapa waktu lalu.
Perhelatan akbar puncak acara Communication Festival (COMFEST 2018) telah selesai dilaksanakan! Menjadi sebagai ajang bersatunya talenta mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam mengembangkan kemampuannya, COMFEST senantiasa mengadakan perlombaan yang menyatukan segala potensi sesuai dengan jurusan mahasiswa Ilmu Komunikasi. Bila pada 3 Agustus, Comfestition digelar dengan ketiga perlombaannya. Minggu, 5 Agustus 2018 kemarin COMFEST 2018 telah sukses menutup acaranya.
Acara puncak COMFEST 2018 diadakan di Gedung Perfilman Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan. Dipandu oleh Mauree dan Danes, acara yang bertemakan “Wujudkan Potensi Nusantara” diawali dengan “Comfest Idea”. Yaitu seminar yang diberikan oleh tokoh-tokoh menginspirasi.
Salah satunya adalah Iqbal Alamsyah, Humas Kementrian Pariwisata periode 2015-2017. Seminar pertama yang dibuka olehnya mampu menimbulkan decak kagum betapa bagaimana Indonesia dengan segala tempat pariwisatanya telah mampu melebarkan sayap ketenaran hingga tingkat Internasional. Ia menjelaskan sebagaimananya seorang Humas/PR sepatutnya bekerja. “Kita semua adalah PR, setidaknya PR untuk diri kita sendiri,” ujarnya.
Ia menjelaskan banyak hal mengenai Pariwisata Indonesia yang semakin berkembang. Bahwa Pariwisata di Indonesia itu penghasil devisa terbesar untuk negara, sudah sepatutnya kita membantu mendukung dengan setidaknya ikut mempublikasikan dan lain sebagainya. Sesi pertama diakhiri dengan Iqbal yang menyanyikan lagu Louis Amstrong yang berjudul What a Wonderful World.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Melody dan Daniel, sepasang photographer dan enterpreneur muda yang memulai karier mereka di bidang fotografi. Melody dan Daniel menceritakan bagaimana mereka memulai karier sebagai freelance fotografer sampai mempunyai studio foto.
“Gue dari dulu kepo sama kamera, makanya gue ambil kuliah jurusan fotografi. Awalnya iseng aja foto-foto event kecil-kecilan gitu, sampai sekarang bisa punya studio foto sendiri,” ujar Melody sambil tersenyum. Pasangan yang masih sangat muda ini membuka jasa sebagai fotografer dalam berbagai acara mulai dari sweet seventeen, prewedding dan lain-lain. Terdapat tips-tips fotografi serta pengalaman-pengalam seru seputar dunia fotografi yang dibagikan oleh pasangan sejoli ini.
Selanjutnya ada komika dan entertainer Pandji Pragiwaksono yang menutup Comfest Idea dengan meriah. Dapat dilihat dari jumlah bangku penonton yang hampir penuh. Dengan tema “Pemuda Inspiratif dan Kreatif”, Pandji mampu menciptakan gelak tawa penonton. Diselingi dengan beberapa jokes, Pandji mampu memberikan inspirasi mengenai impian yang harus dicapai.
Beberapa kutipan Pandji dalam ComfestIdea ini patut dijadikan banyak pelajaran untuk kita dalam meraih mimpi ataupun membuat sebuah karya. Seperti yang Ia katakan, “Sedikit lebih beda itu lebih baik daripada sedikit lebih baik”. Pandji menyadarkan betapa kita semua penting untuk memiliki karakter yang membuat kita unik.
“Apapun itu mulai dulu saja, setelahnya menjadilah lebih baik. Tidak akan jadi suatu karya bila kita tidak memulainya. Tidak ada yang sia-sia selama pengalamannya jadi pelajaran, selama dari pengalaman itu kita dapat sesuatu yang baru. Percaya Diri, Percaya Mimpi, Percaya Proses.”
Seminar yang terkadang menjadi serius dan lucu dalam sekejap ini ditutup oleh Pandji yang meyakinkan audiensi bahwa kita semua harus Percaya diri, Percaya Mimpi, Percaya Proses.
ComfestIdea berakhir sesaat sebelum waktu Magrib tiba. Pada malamnya, pusat perhatian bertuju pada ComfestShow. Pertunjukan music yang dimeriahkan oleh Ecoutez ini dengan berhasil memikat hati para penonton hingga penghujung acara.
Tito Sulistiano, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, mengaku senang dapat menonton acara yang menginspirasi ini. Menurut Tito, ComfestIdea memiliki isi serta pemateri seminar yang menginspirasi, yang entah bagaimana seakan-akan ikut bikin kita jadi terinspirasi lagi. Tito juga berharap bahwa agar COMFEST selanjutnya dapat menjadi lebih bombastis lagi.
Semua panitia acara ini mengaku senang dan puas akan acara yang telah mereka laksanakan. Rasa gelisah dan khawatir yang menyertai proses pembuatan acara ini semuanya sudah terbayar dengan suksesnya seluruh rangkaian acara. Selamat kepada COMFEST!
Au Revoir, COMFEST 2018! Sampai jumpa di COMFEST selanjutnya!
[tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?author=11″]Reporter: Galih Perdana[/tw-button] [tw-button size=”medium” background=”” color=”blue” target=”_blank” link=”http://decode.uai.ac.id/?author=28″]& Shinta Aulya[/tw-button]
[tw-social icon=”twitter” url=”https://twitter.com/deCODE_Magazine” title=”Follow our Twitter for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”instagram” url=”https://www.instagram.com/decodemagazine/” title=”Follow Our Instagram for more Updates!”][/tw-social] [tw-social icon=”facebook” url=”https://www.facebook.com/Decode-Magazine-1895957824048036/?hc_ref=ARQllNXfRdmjk9r__uOAjkB4vJc2ohjO-3fMBz5-Ph_uF74OzCx-zYf-biULGvQzGWk&fref=nf” title=”Follow our facebook for more Updates!”][/tw-social]