Comrade Batch 2 Dimulai dengan Workshop Radio. Seru!
Rangkaian Communication Media Sharing and Development (Comrade) Batch 1 yang digelar Tim Laboratorium Komunikasi Prodi Ilkom-Fisip UAI sudah dimulai! Workhsop pertama (Radio), berjalan seru pada 25 November 2017).
Comrade merupakan workhsop media yang dibagi ke dalam tiga bagian. Sabtu pekan pertama (25/11) bertema Radio, dilanjutkan Sabtu (2/12) seputar produksi program TV dan Sabtu (9/12) materi media cetak (liputan, penulisan dan disain).
”Workhsop Radio sudah selesai. Rasanya sih berjalan baik. Seru. Kita malah mengubah rencana. Semula hanya akan memilih 10 terbaik untuk ‘bekerja’ di CFM Radio, karena melihat antusiasme, kita kasih kesempatan 32 peserta untuk perform, selanjutnya nanti akan diseleksi sesuai hasil kerja, keseriusan dan pertimbangan lain,” kata Fauzan, Ketua Panitia Comrade, usai kegiatan di Lab TV Basement 1 Kampus UAI.
Penasihat kegiatan, yang juga Pjs. Kepala Lab, Viand Isword juga menegaskan bahwa proses seleksi berdasarkan kegiatan lanjutan akan sangat fair. Selain menentukan siapa saja yang akan secara aktif menjalankan siaran radio, proses ini juga akan membekali semua peserta dengan pengetahuan yang mereka minati itu. Yakni radio.
”Radio itu bukan hanya siaran. Ini soal manajemen, melahirkan dan mengelola ide program, membuat skrip dan lain-lain. Meskipun ada peserta yang mungkin belum berkesempatan lanjut, dia akan tetap dapat pengalaman dan pengetahuan penting. Pada gilirannya, siapa saja yang benar-benar berminat akan mendapat kesempatan belajar lebih dalam,” kata Viand.
”Dan ini Comrade Batch 2. Batch 1 dulu, saya ikut di Solo, atas nama Ilkom sampai mendirikan CFM bersama Kaprodi dan dibantu dosen-dosen. Akan ada lanjutan, Insya Allah,” lanjut Viand.
Workhsop Radio diisi materi dan praktik dengan fasilitator alumni Ilmu Komunikasi UAI yang berkecimpung di dunia radio. Mereka antara lain Awalvino (alumni advertising UAI, penyiar di Zhafin 102.40 FM), Viand Isword (dosen radio, Pjs. Kepala Lab Ilkom, pendiri CFM Radio [UAI]) dan Maharani (penyiar Cosmopolitan Radio dan CFM Radio].
Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 17.00 WIB ini dihadiri 32 peserta dari seluruh fakultas di UAI. Karena merupakan peserta terpilih, mereka menunjukkan minat dan antusiasme luar biasa.
”Melihat ini, saya sungguh optimistik bahwa kita bukan hanya bisa memberikan bekal lebih pada semua mahasiswa yang berminat di radio. Tapi juga bisa menjadikan Radio CFM, radio UAI ini, bisa mengudara dengan program-program lebih baik dan menjadi sarana komunikasi bagi seluruh sivitas,” kata Edoardo Irfan, Ketua Prodi (Kaprodi) Ilkom UAI.
Menurut Mas Edo, demikian ia biasa disapa, dengan melibatkan mahasiswa dari seluruh fakultas, diharapkan muncul ide dan konten beragam, warna-warni di siaran radio nantinya. ”Ini kan radio komunitas, lembaga pendidikan. Jadi nanti, format program dan informasi yang dikemas juga harusnya dari berbagai keilmuan. Prodi Komunikasi, terutama menyediakan sarana, pengelolaan, dan teknis, selain juga tentu mengemas konten bidang komunikasi,” lanjut Edo.
Oh,ya, untuk bergabung dalam workhsop ini, mahasiswa melakukan pendaftaran melalui google form yang disebar panitia. Ketentuannya sederhana, mahasiswa aktif dan menunjukan kartu identitas mahasiswa.
Dalam workshop ini, peserta mendapatkan materi mengenai cara menjadi produser dan penyiar, membuat dan menulis script, dan editing. Penyampaian materi tersebut disampaikan di ruang laboratorium, basement 1, Kampus UAI. Selain diberi paparan, peserta langsung praktik membuat berita, melakukan tapping siaran di ruang siaran CFM Radio, lantai 6, UAI dan diskusi. Sedangkan praktik editing hasil siaran dilakukan di ruang Desain Grafis, basement 1, UAI.
Para peserta Comrade, selain mendapatkan pengetahuan dan wawasan, juga diberikan sertifikat. Sekali lagi, 10 peserta terbaik akan dijaring berdasarkan perjalanan praktik mereka selama beberapa waktu ke depan di Radio CFM UAI.
”Seru, seru. Karena saya juga kan memang berminat belajar siaran. Meski cuma sehari, rasanya bikin pengen segera praktik dan belajar lanjutan!” kata seorang peserta.
Reporter: Riska Fitria | Editor: Galih Perdana